pengertian stop motion
Definisi animasi sendiri
berasal dari kata 'to animate' yang berarti menggerakkan,menghidupkan. Misalkan
sebuah benda yang mati, lalu digerakkan melalui perubahan sedikit demi sedikit
dan teratur sehingga memberikan kesan hidup.animasi adalah proses penciptaan
efek gerak atau efek perubahan bentuk yang terjadi selama beberapa waktu.
Animasi juga merupakan suatu teknik menampilkan gambar berurut sedemikian rupa
sehingga penonton merasakan adanya ilustrasi gerakan (motion) pada gambar yang
ditampilkan. Definisi tersebut mengartikan bahwa benda-benda mati dapat
‘dihidupkan’. Pengertian tersebut hanyalah merupakan istilah yang memiripkan,
dalam arti tidak harus diterjemahkan secara denotatif, melainkan simbol yang
menyatakan unsur kedekatan. Animasi dipandang sebagai suatu hasil proses dimana
obyek-obyek yang digambarkan atau divisualisasikan tampak hidup. Kehidupan
tersebut dapat dinyatakan dari suatu proses pergerakan.Meskipun demikian
animasi tidak secara eksplisit dinyatakan pada obyek-obyek mati yang kemudian
digerakkan. Benda-benda mati, gambaran-gambaran, deformasi bentuk yang
digerakkan memang dapat dikatakan sebagai suatu bentuk animasi, akan tetapi
esensi dari animasi tidak sebatas pada unsur menggerakkan itu sendiri, jika
kehidupan memang diidentikkan dengan pergerakan, maka kehidupan itu sendiri
juga mempunyai karakter kehidupan. Dengan demikian animasi tidak semata-mata
hanyalah menggerakkan, tetapi juga memberikan suatu karakter pada obyek-obyek
yang akan dianimasikan. Esensi inilah yang kemudian dikembangkan oleh beberapa
animator-animator sehingga obyek animasinya tidak bersifat perubahan gerak,
tetapi lebih daripada itu, mood, emosi, watak tak jarang dimasukkan sebagai
suatu pengembangan karakterisasi. jadi Animasi dapat kita simpulkan secara sederhana
ialah "menghidupkan benda diam diproyeksikan menjadi bergerak" yang
di maksud di proyeksikan ialah dengan menggunakan tool proyeksi atau software
aplikasi.Diera teknologi saat ini banyak sekali sofwer sofwer computer yang
mensuport pembuatan animasi seperti : Diretor, Adobe Imag redy, Flash, Autodesk
3d studio max, ulead Cool 3D studio,Autodesk Maya dan lain-lain.Animasi tidak
hanya untuk film kartun saja, dapat juga kita gunakan untuk media media
pendidikan, inpormasi, dan media pengetahuan lainnya yang tidak dapat dijangkau
dengan live atau real time melalui kamera foto atau video, contoh misalnya
membuat film proses terjadinya tsunami,atau proses terjadinya gerhana matahari,
ini akan sulit ditempuh dengan pengambilan gambar langsung melalui Pada dasar
animasi yang harus ketahui adalah unsure unsure gaya tarik, gaya dorong maupun
gravitasi bumi, dan kelenturan gerakan, ini sangat penting disaat kita membuat
inbeetwin ( rangkaian gambar ).
Sebelum kita membuat inbeetwin diatas kertas
terlebih dahulu kita buat guideline gerakan yang diinginkan lalu menentukan
titik titik rangkaian gambar yang akan kita buat Kita dapat menghitung gambar
gambar yang akan dibuat dengan rasio film/ video, pada rasio video system PAL
yaitu : 25 freme/detik sitem NTSC yaitu : 30 freme/ detik. Kita tidak perlu
membuat gambar setiap freme cukup 1 gambar untuk 2 freme berarti membuat
gerakan 1 detik hanya diperlukan 12 gambar ini guna untuk mengefektifkan gambar
yang kita buat, karena mata kita hanya mampu melihat pergantian gambar 6
freme/detik selebih dari itu yang terlihat hanyalah suatu gerakan.Untuk
menentukan titik titik pada guideline yang kita akan gambar tidak sama jaraknya
karena kita harus mengkaitkan unsure gaya tarik gaya dorong dan gravitasi serta
kelenturan gerakan lihat contoh sederhana kameraUntuk membuat film/ video
animasi tidak cukup hanya mengandalkan sofwer yang ada, melainkan kita harus
dapat menguasai dasar dasar animasi terlebih dahulu agar hasil animasi kita
mencapai sempurna.Pada ummnya Banyak dikalangan remaja remaja kita yang
berminat membuat video animasi kartun khususnya remaja SMK Multimedia yang
hanya mengadalkan sofwer computer saja tidak mendapatkan pengetahuan dasar
animasi padahal basic mengambarnya sudah memadai. Animasi bukan teknologi yang baru
lagi dan telah digunakan dalam berbagai film-film menarik. Namun demikian
perkembangannya di Indonesia berjalan lambat sekali. Dari sekian banyak film
animasi tiga dimensi yang beredar hampir semuanya adalah buatan luar negeri,
bahkan sebagian besar masyarakat tidak mengetahui adanya karya lokal.Sebenarnya
Indonesia juga memiliki animator-animator handal, ironisnya karya mereka justru
diekspor ke negara lain seperti yang dilakukan oleh Castle Animation di
Jakarta. Permasalahannya adalah karena investor di Indonesia sendiri belum
melihat animasi sebagai sektor yang menguntungkan.Memperhatikan film-film
animasi layar lebar yang beredar, hampir semuanya menggunakan satu teknik saja
yaitu umumnya adalah animasi 3-D seperti yang biasa dilakukan Pixar studio,
stop motion yang biasa dilakukan oleh Aardman, atau 2-D yang biasa dilakukan
oleh Disney.Untuk dapat mempergunakan media film ada dua masalah pokok yang
harus dihadapi, yaitu masalah teknis film clan masalah teknik mengemukakan
sesuatu denga film atau biasa disebut teknik presentasi. Demikian juga dengan
hal yang harus diketahui di dalam film animasi, yaitu masalah teknik animasi,
dan masalah teknik mengkomunikasikan sesuatu dengan teknik animasi. Sering
perkataan teknik berkomunikasi lebih akrab dikatakan seni berkomunikasi.
Sumber: http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/software/2040864-definisi-animasi/#ixzz1jLsIkUnA
Sejarah Animasi
Animasi adalah film yang berasal dari pengolahan gambar tangan sehingga
menjadi gambar yang bergerak. Bentuk animasi tertua diperkirakan wayang
kulit. Karena wayang memenuhi semua elemen animasi seperti layar, gambar
bergerak, dialog dan ilustrasi musik.
Animasi mulai berkembang sekitar abad ke-18 di Amerika. Pada saat itu
teknik stop motion animation banyak disenangi. Teknik ini menggunakan
serangkaian gambar diam/frame yang dirangkai menjadi satu dan menimbulkan kesan
seolah-olah gambar tersebut bergerak. Teknik ini sangat sulit, membutuhkan
waktu, juga biaya yang banyak. Karenauntuk menciptakan animasi selama satu
dektik, kita membutuhkan sebanyak 12-24 frame gambar diam. Bayangkan jika film
animasi itu berdurasi satu jam bahkan lebih.
J. Stuart Blackton mungkin adalah orang Amerika pertama yang menjadi pionir
dalam menggunakan teknik stop motion animation. Beberapa film yang telah
diciptakannya dengan menggunakan teknik ini adalah The Enchanted Drawing
(1900) dan Humorous Phases of Funny Faces (1906).
Selanjutnya, setelah teknologi komputer berkembang, bermunculan animasi
yang dibuat dengan teknologi komputer. Animasi itu macam-macam jenisnya. Ada
yang 2 dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D). Pada animasi 2D, figur animasi
dibuat dan diedit di komputer dengan menggunakan 2D bitmap graphics atau 2D
vector graphics. Sedangkan 3D lebih kompleks lagi karena menambahkan berbagai
efek di dalamnya seperti efek percahayaan, air dan api, dan sebagainya.
Tokoh yang dianggap berjasa besar mengembangkan film animasi adalah Walt
Disney. Walt Disney banyak menghasilkan karya fenomenali Mickey Mouse, Donald
Duck, Pinokio, Putri Salju, dan lainnya. Walt Disney pulalah yang pertama
membuat film animasi bersuara. Yakni, film Mickey Mouse yang
diputar perdana di Steamboat Willie di Colony Theatre, New York pada 18
November 1928. Walt Disney juga menciptakan animasi berwarna pertama yakni,
Flower and Trees yang diproduksi Silly Symphonies di tahun 1932.
Film animasi merambah pula ke negara-negara Asia. Jepang misalnya juga telah
mengambangkan film animasi sejak tahun 1913 dimana pada waktu itu dilakukan
First Experiments in Animation oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan
Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Selanjutnya, animasi di Jepang mengikuti pula
perkembangan animasi di Amerika Serikat seperti dalam hal penambahan suara dan
warna. Dalam perkembangan selanjutnya, kedua negara ini banyak bersaing dalam
pembuatan animasi. Amerika dikenal dengan animasinya yang menggunakan teknologi
yang canggih dan kadang simpel. Sedangkan animasi Jepang mempunyai jalan cerita
yang menarik. (Pmails/ Cesar Zehan Camille)
Sejarah Animasi
Animasi adalah film yang berasal dari pengolahan gambar tangan sehingga
menjadi gambar yang bergerak. Bentuk animasi tertua diperkirakan wayang
kulit. Karena wayang memenuhi semua elemen animasi seperti layar, gambar
bergerak, dialog dan ilustrasi musik.
Animasi mulai berkembang sekitar abad ke-18 di Amerika. Pada saat itu
teknik stop motion animation banyak disenangi. Teknik ini menggunakan
serangkaian gambar diam/frame yang dirangkai menjadi satu dan menimbulkan kesan
seolah-olah gambar tersebut bergerak. Teknik ini sangat sulit, membutuhkan
waktu, juga biaya yang banyak. Karenauntuk menciptakan animasi selama satu
dektik, kita membutuhkan sebanyak 12-24 frame gambar diam. Bayangkan jika film
animasi itu berdurasi satu jam bahkan lebih.
J. Stuart Blackton mungkin adalah orang Amerika pertama yang menjadi pionir
dalam menggunakan teknik stop motion animation. Beberapa film yang telah
diciptakannya dengan menggunakan teknik ini adalah The Enchanted Drawing
(1900) dan Humorous Phases of Funny Faces (1906).
Selanjutnya, setelah teknologi komputer berkembang, bermunculan animasi
yang dibuat dengan teknologi komputer. Animasi itu macam-macam jenisnya. Ada yang
2 dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D). Pada animasi 2D, figur animasi dibuat dan
diedit di komputer dengan menggunakan 2D bitmap graphics atau 2D vector
graphics. Sedangkan 3D lebih kompleks lagi karena menambahkan berbagai efek di
dalamnya seperti efek percahayaan, air dan api, dan sebagainya.
Tokoh yang dianggap berjasa besar mengembangkan film animasi adalah Walt
Disney. Walt Disney banyak menghasilkan karya fenomenali Mickey Mouse, Donald
Duck, Pinokio, Putri Salju, dan lainnya. Walt Disney pulalah yang pertama
membuat film animasi bersuara. Yakni, film Mickey Mouse yang
diputar perdana di Steamboat Willie di Colony Theatre, New York pada 18
November 1928. Walt Disney juga menciptakan animasi berwarna pertama yakni,
Flower and Trees yang diproduksi Silly Symphonies di tahun 1932.
Film animasi merambah pula ke negara-negara Asia. Jepang misalnya juga telah
mengambangkan film animasi sejak tahun 1913 dimana pada waktu itu dilakukan
First Experiments in Animation oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan
Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Selanjutnya, animasi di Jepang mengikuti pula
perkembangan animasi di Amerika Serikat seperti dalam hal penambahan suara dan
warna. Dalam perkembangan selanjutnya, kedua negara ini banyak bersaing dalam
pembuatan animasi. Amerika dikenal dengan animasinya yan`g menggunakan
teknologi yang canggih dan kadang simpel. Sedangkan animasi Jepang mempunyai
jalan cerita yang menarik. (Pmails/ Cesar Zehan Camille)
PRINSIP DASAR ANIMASI
Prinsip Dasar Animasi
Animasi berasal dari kata ”Animation”
yang dalam bahasa Inggris ”to animate” yang berarti menggerakan.
Jadi animasi dapat diartikan sebagai menggerakan
sesuatu (gambar atau obyek) yang diam.
Sejarah animasi dimulai dari jaman purba, dengan ditemukannya
lukisan-lukisan pada dinding goa di Spanyol yang menggambarkan ”gerak” dari
binatang-binatang. Pada 4000 tahun yang lalu bangsa Mesir juga mencoba
menghidupkan suatu peristiwa dengan gambar-gambar yang dibuat berurutan pada
dinding.
Sejak menyadari bahwa gambar bisa dipakai
sebagai alternatif media komunikasi, timbul keinginan menghidupkan
lambang-lambang tersebut menjadi cermin ekspresi kebudayaan. Terbukti dengan
diketemukannya berbagai artefak pada peradapan Mesir Kuno 2000 sebelum masehi.
Salah satunya adalah beberapa panel yang menggambarkan aksi dua pegulat dalam
berbagai pose.
Animasi sendiri tidak akan pernah
berkembang tanpa ditemukannya prinsip dasar dari karakter mata manusia yaitu:persistance
of vision (pola penglihatan yang teratur). Paul Roget, Joseph Plateau
dan Pierre Desvigenes, melalui peralatan optic yang mereka ciptakan, berhasil
membuktikan bahwa mata manusia cenderung menangkap urutan gambar-gambar pada
tenggang waktu tertentu sebagai suatu pola. Dalam perkembangannya animasi
secara umum bisa didefinisikan sebagai:
Suatu sequence gambar yang diekspos pada tenggang waktu tertentu sehingga
tercipta sebuah ilusi gambar bergerak
Proses Pembuatan Animasi Stop Motion 3D Shaun The Sheep
Posted by oprekzone
OCT23
Proses Pembuatan
Animasi Stop Motion 3 Dimensi Shaun The Sheep. Dalam dunia
animasi dikenal banyak teknik untuk membuatnya. Salah satunya adalah Teknik
Animasi Stop Motion menggunakan Clay (Semacam
Lempung) atau tanah liat. Teknik ini sebenarnya merupakan teknik animasi klasik
atau primitif namun apabila dikerjakan secara profesional dengan ide-ide cerita
menarik dan penyajian bagus ternyata dapat menghasilkan karya animasi yang luar
biasa.
Salah satu contoh
karya animasi stop motion menggunakan bahan clay yang
spektakuler adalah Shaun The Sheep. Banyak yang menyukai animasi ini mulai dari
anak-anak sampai orang dewasa. Ide cerita yang menarik serta karakter-karakter
tokoh yang lucu sepertinya selalu membuat pemirsa merasa terhibur dan tertawa.
Di sini saya tidak akan membahas tentang ide cerita dari Film Animasi 3 Dimensi
Shaun The Sheep tetapi saya akan mencoba mengajak Anda untuk sedikit mengetahui
bagaimana sulit dan rumitnya proses pembuatan animasi Stop Motion 3D
Shaun The Sheep tersebut. Berikut photo-photo tahap pembuatan animasi shaun the
sheep :
1. Pembuatan Storyboard dan Story Line
Setelah ide cerita
ditentukan dan naskah dibuat oleh scriptwriter maka
selanjutnya adalah tugas Storyboard Maker untuk membuat Storyboard danStory
Line. Semua storyboard dan story line digambar
dan dibuat secara manual menggunakan tangan. Pada tahap ini dibuat keyframe untuk
setiap scene dan ditentukan durasi setiap gerakan karakter
untuk menentukan berapa jumlahframe yang harus dibuat nantinya.
Pembuatan keyframe untuk In Between juga
sudah termasuk di dalamnya.
2. Persiapan Media dan Space
Rumput tiruan
dilekatkan pada plat baja dan semua property termasuk
rumah-rumahan, pohon-pohonan, meja, rerimbunan tanaman, dll dipasang magnet
pada bagian dasarnya sehingga bisa melekat kuat pada rumput supaya posisi tetap
terjaga. Latar belakang berupa layar dengan gambar sesuai dengan situasi scene dan
didukung tata cahaya sedemikian rupa. Perlengkapan perbengkelan sepertinya
sudah menjadi keharusan pada tahap ini.
3. Pembuatan Property dan Kostum
Semuanya dibuat
manual menggunakan tangan oleh seorang Property Makeruntuk
menghasilkan bentuk yang seperti seharusnya. Inilah komentar dariProperty
Maker Helen Javes : “Semuanya dibuat manual, sehingga sangat rumit.
“Bahkan kaki meja dibuat manual untuk mendapatkan bentuk yang tepat.”
Pekerjaan Property maker bukan tanpa risiko. Jari teriris
pisau tajam, dan terbakar akibat panas dari lem adalah resiko pekerjaan
sehari-hari.
4. Pembuatan Model dan Tokoh
Kalau model
cikal-bakal animasi stop motion (primitif) dibuat menggunakan lempung (tanah
liat), maka disini Model dibuat menggunakan bahan semacamplasticine atau
silikon yang beberapa didalamnya telah dipasang kawat. Sebenarnya untuk bahan
bisa digunakan apa saja yang penting mudah dibentuk dan tidak mudah patah saat
dilakukan perubahan-perubahan gerakan (stop motion). Setiap bagian
anggota tubuh dapat dilepas dan dipasang dan setiap tokoh bisa memiliki
beberapa buah untuk bagian tubuh yang sama (mata, kepala, kaki, telinga,
rambut, bibir/mulut, dll) untuk memudahkan perubahan ekspresi karakter.
5. Pengaturan Ekspresi
Ekspresi Wajah
merupakan bagian yang penting untuk menggambarkan kondisi hati tokoh/karakter
dalam hal ini Domba-domba kelompok dari shaun the sheep dan tokoh pendukung
lainnya. Selain itu dengan adanya perubahan ekspresi diharapkan karakter akan
terkesan lebih hidup. Perubahan Ekspresi dilakukan dengan mengubah bentuk
kelopak mata, posisi titik hitam pada mata, bentuk mulut, tampilan gigi,
telinga, rambut, dll. Sepertinya pada tahap inilah dibutuhkan ketelitian dan
kesabaran paling ekstra karena kesalahan akan dapat mempengaruhi konsistensi karakter.
6. Suku Cadang dan Penyimpanan
Kalau dilihat sekilas
seperti kotak penyimpanan mainan anak-anak.
7. Pengaturan Posisi Karakter/Obyek (Stop Motion)
Animasi Stop Motion dibuat dengan menggerakkan
karakter/obyek sedikit demi sedikit dan dilakukan pengambilan gambar pada
setiap perubahan karakter/obyek tersebut. Sepertinya pada tahap ini harus
sangat teliti dan sabar karena berpengaruh langsung pada hasil produksi
animasi. Untuk mendapatkan hasil gerakan yang halus, pada proses pembuatan
Animasi Stop Motion 3D Shaun The Sheep setiap perubahan gerak
karakter/obyek digunakan 25 kali perubahan gerakan/posisi setiap detik atau 25
fps (frame per second). Hal itu sesuai dengan standar mata manusia yang
akan menangkap kontinyu gerakan obyek yang bergerak pada kecepatan frame
tersebut.
PERBEDAAN ANIMASI 2D
dan 3D
Animasi adalah
suatu rangkaian gambar diam secara inbeethwin dengan jumlah yang banyak, bila
kita proyeksikan akan terlihat seolah – olah hidup (bergerak), seperti yang
pernah kita lihat film – film kartun di tevisi maupun dilayar lebar jadi
Animasi kita simpulkan menghidupkan benda diam diproyeksikan menjadi bergerak.
3 Penggunaan animasi pada komputer telah dimulai dengan ditemukannya software
komputer yang dapat dipergunakan untuk melakukan ilustrasi di komputer, membuat
perubahan gambar satu ke gambar berikutnya sehingga terbentuk suatu bentuk
gerakan tertentu.
Animasi komputer adalah
seni menghasilkan gambar bergerak melalui penggunaan komputer dan merupakan
sebagian bidang komputer grafik dan animasi. Animasi semakin banyak dihasilkan
melalui grafik komputer 3D, walaupun grafik komputer 2D masih banyak ada.
Kadangkala sasaran animasi adalah komputer itu sendiri, kadangkala sasaran
adalah antara lain, seperti filem. Untuk menghasilkan gambar pergerakan, image
(gambar) dipaparkan pada screen komputer dan diganti dengan image (gambar) baru
yang selaras gambar sebelumnya dengan pantas. Teknik ini serupa dengan
bagaimana gambar bergerak dihasilkan melalui televi dan film. Animasi komputer
3D pada asasnya merupakan pengganti digit bagi seni animasi gerak (stop
motion); patung animasi dibina pada screen komputer dan dipasang dengan rangka
siber. Kemudian anggota badan, mata, mulut, pakaian, dan lain-lain bagi patung
3D digerakkan oleh juru animasi. Akhirnya, animasi dihasilkan.
Jenis animasi yang
banyak dikenal adalah animasi 2D dan 3D. Perbedaandari animasi 2D dan 3D adalah dilihat dari sudut
pandangnya. Animasi 2D menggunakan koordinat x dan y, sedangkan animasi 3D
menggunakan koordinat x, y dan z yang memungkinkan kita dapat melihat sudut
pandang objek secara lebih nyata.
The 3D animasi adalah
hari bermata presentasi grafis yang dicapai melalui perangkat lunak komputer
dan digital generator. Ini grafis alat modern sekarang norma dalam gerakan
gambar, video presentasi format, film-film animasi, iklan komersial, dan
virtual berjalan melalui web presentasi dan barang. Kita sekarang menyaksikan
grafis 3D animasi dalam berbagai bentuk yang meliputi presentasi 3D, audio
visual ilustrasi, 3D ilmiah dan medis grafis dan banyak lainnya sehari-hari
aplikasi.
Dalam rangka untuk
memahami prinsip yang di belakang grafis 3D dan animasi, penting agar kita tahu
dengan jelas perbedaan dasar dari animasi 2D tradisional. Aplikasi grafis 3D
yang memiliki perwakilan geometris dari variabel yang ada pada komputer dalam
melakukan perhitungan yang akan membuat grafik yang dihasilkan 2D.
Yang diberikan dalam
grafis 2D format yang digunakan untuk virtual dan real time dalam gambar
ilustrasi grafis 3D.. Grafis 3D menampilkan gambar ilustrasi di berbagai sudut
termasuk menembak ke udara di dekat sempurna membuat ilustrasi yang hampir
nyata dalam setiap aspek. Fitur ini disebut sebagai gerakan pelacakan, yang
menyediakan virtual keterwakilan yang sebenarnya kamera pelacakan mewakili
gerakan yang sebenarnya kamera gerakan menembak.
Grafis 3D yang
berasal dari ide atau konsep dasar.
Konsep maka
perkembangan dengan rincian yang diperlukan, dan elemen dari desain dan aliran
grafis dalam bentuk storyboards. Tema dan pembangunan karakter terdiri awal
pekerjaan yang dilakukan oleh animators berdasarkan desain dan rencana yang
ditetapkan. Persiapan dari storyboard memungkinkan untuk generasi kunci frame
untuk menyelesaikan aliran gerakan seperti dalam storyboard.
Unsur-unsur atau
karakter dalam grafis 3D yang disebut sebagai model 3D. Ini pada dasarnya file
data yang membawa data yang diperlukan untuk membuat gambar 3D. Di pihak lain,
proses yang penting dalam penyusunan-grafis 3D melibatkan menugaskan yang
sesuai dengan nilai-nilai variabel yang tepat poin di dalam gerakan aliran
grafis dalam serangkaian frame untuk membuat urutan animasi yang dikehendaki.
Anda akan memerlukan
peta tekstur untuk memanipulasi pola atau struktur dari model 3D. Ini adalah
aplikasi yang memungkinkan para desainer grafis untuk mengendalikan dan mengubah
warna permukaan tersebar di tingkat paling dasar piksel. Hal ini dicapai oleh
pemetaan tekstur menghasilkan gambar-gambar bitmap 3D model 3D yang ada di
tempat.
Apa saja keterampilan
dasar yang diperlukan dalam grafis 3D dan animasi bekerja? Jika Anda terlibat
dalam grafis 3D dan animasi proyek, adalah penting bahwa Anda memiliki
kemampuan untuk fokus pada detil dan memiliki kreativitas dalam membuat desain
dan skema karakter.
J karir di grafis 3D
dan animasi yang baik menyenangkan dan menantang. Menawarkan banyak peluang
karir dan kemajuan di bidang ini didasarkan pada bagaimana Anda melakukan
sebagai anggota tim yang lebih besar. Dengan berbagai aplikasi untuk berbagai
keprihatinan dan kepentingan, grafis 3D dan animasi diharapkan menjadi salah satu
yang paling menuntut dan pekerjaan untuk memenuhi berbagai individu dan
profesional.
a. Animasi 2D (2 Dimensi)
Animasi ini yang
paling akrab dengan keseharian kita. Biasa juga disebut dengan film kartun.
Kartun sendiri berasal dari kata Cartoon, yang artinya gambar yang
lucu. Memang, film kartun itu kebanyakan film yang lucu. Contohnya banyak
sekali, baik yang di TV maupun di Bioskop. Misalnya:Looney Tunes, Pink
Panther, Tom and Jerry, Scooby Doo, Doraemon, Mulan, Lion King, Brother Bear,
Spirit, dan banyak lagi. Meski yang populer kebanyakan film Disney, namun
bukan Walt Disney sebagai bapak animasi kartun. Contoh lainnya adalah Felix
The Cat, si kucing hitam. Umur si kucing itu sudah lumayan tua, dia
diciptakan oleh Otto Messmer pada tahun 1919. Namun sayang,
karena distribusi yang kurang baik, jadi kita sukar untuk menemukan
film-filmnya. Bandingkan dengan Walt Disney yang sampai sekarang masih ada
misalnya Snow White and The Seven Dwarfs (1937) dan Pinocchio (1940).
b. Animasi 3D (3 Dimensi)
Perkembangan
teknologi dan komputer membuat teknik pembuatan animasi 3D semakin berkembang
dan maju pesat. Animasi 3D adalah pengembangan dari animasi 2D. Dengan animasi
3D, karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan nyata, mendekati wujud
manusia aslinya. Semenjak Toy Storybuatan Disney (Pixar
Studio), maka berlomba-lombalah studio film dunia memproduksi film
sejenis. Bermunculanlah, Bugs Life, AntZ, Dinosaurs, Final Fantasy, Toy
Story 2, Monster Inc., hingga Finding Nemo, The Incredible, Shark Tale. Cars,
Valian. Kesemuanya itu biasa juga disebut dengan animasi 3D atau CGI
(Computer Generated Imagery).
Apa itu Clay Animasi ..?
Meskipun Sekarang sudah banyak bermunculan berbagai jenis animasi , baik
animasi
yang berformat 2 dimensi maupun 3 dimesi dalam perkembanganya tidak lepas dari
animasi animasi yang buat secara tradisional. Animasi yang di buat secara
tradisional
biasanya di buat dengan menggunakn gambar gambar yang di satukan sehingga
seperti gambar bergerak.Meski namanya clay (tanah liat), yang dipakai bukanlah
tanah liat biasa. Animasi ini memakai plasticin, bahan lentur seperti permen
karet
yang ditemukan pada tahun 1897. Tokoh-tokoh dalam animasi Clay dibuat dengan
memakai rangka khusus untuk kerangka tubuhnya, lalu kerangka tersebut ditutup
dengan plasficine sesuai bentuk tokoh yang ingin dibuat. Bagian-bagian tubuh
kerangka ini, seperti kepala, tangan, kaki, disa dilepas dan dipasang lagi.
Gaya Animasi
Gaya animasi
didasarkan pada proses teknik pembuatan gerak animasi yang digunakan dalam
produksi animasi, yaitu
1. Photoscope / Gaya
menjiplak realistis
Animasi yang gerak
animasinya menjiplak dari gambar live-action
atau gambar video
yang ada, sehingga gerak yang tampak
sangat halus dan
natural seperti gerak hidup sebuah live-action
biasa.
2. Limited / Gaya
sederhana
Banyak digunakan
untuk animasi berseri yang membutuhkan
tingkat produksi
tinggi demi usaha kejar tayang yang sesuai
dengan jadwal yang
telah ditentukan
3. Exaggeration /
Gaya Berlebihan
Animasi yang
melebih-lebihkan gerak sehingga tampak lebih
dramastis dan
ekpresif dalam mempertegas pesan adegan yang
akan disampaikan
Anime (アニメ) (baca: a-ni-me, bukan a-nim) adalah animasi khas Jepang,
yang biasanya dicirikan melalui gambar-gambar berwarna-warni yang menampilkan
tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita, yang ditujukan pada beragam
jenis penonton. Anime dipengaruhi gaya gambar manga, komik khas Jepang.
Kata anime tampil dalam bentuk tulisan dalam tiga karakter katakana a, ni, me (アニメ) yang merupakan bahasa serapan dari bahasa Inggris
"Animation" dan diucapkan sebagai "Anime-shon".
Anime pertama yang mencapai kepopuleran yang luas adalah Astro Boy karya Ozamu
Tezuka pada tahun 1963. Sekarang anime sudah sangat berkembang jika
dibandingkan dengan anime jaman dulu. Dengan grafik yang sudah berkembang
sampai alur cerita yang lebih menarik dan seru. Masyarakat Jepang sangat
antusias menonton anime dan membaca manga. Dari anak-anak sampai orang dewasa.
Mereka menganggap, anime itu sebagai bagian dari kehidupan mereka, Hal ini yang
membuat beberapa televisi kabel yang terkenal akan beberapa film kartunnya,
seperti Cartoon Network dan Nickelodeon mengekspor kartunnya. Untuk bisa
mendapatkan anime, mereka harus membeli DVD/VCD anime atau mereka bisa
mendownload anime itu dari situs-situs penyedia layanan Direct Download Link
(DDL). Sekarang anime menjadi sebuah bisnis yang menggiurkan bagi semua orang,
dan banyak juga orang yang memanfaatkan hal ini untuk sebuah tindakan
kejahatan. Pembuat anime itu sendiri disebut animator.Para Animator itu bekerja
disebuah perusahaan media untuk memproduksi sebuah anime. Di dalam perusahaan
itu, terdapat beberapa animator yang saling bekerja sama untuk menghasilkan
sebuah anime yang berkualitas. Tapi sangat disayangkan, gaji dari para animator
tersebut kecil jika dibandingkan dengan kerja keras mereka. Hal ini yang
membuat para animator enggan untuk bekerja secara professional. Mereka merasa
hal itu tidak sebanding dengan usaha yang telah mereka lakukan. Para animator
itu sendiri sering disebut Seniman Bayangan. Karena mereka bekerja seperti
seorang seniman yang berusaha mengedepankan unsur cerita dan unsur
intrinsiknya.
Animasi merupakan suatu teknik yang banyak
sekali dipakai di dalam dunia film dewasa ini, baik sebagai suatu kesatuan yang
utuh, bagian dari suatu film, maupun bersatu dengan film live. Dunia film
sebetulnya berakar dari fotografi, sedangkan animasi berakar dari dunia gambar,
yaitu ilustrasi desain grafis (desain komunikasi visual). Melalui sejarahnya
masing-masing, baik fotografi maupun ilustrasi mendapat dimensi dan wujud baru
di dalam film live dan animasi.
Dapat dikatakan bahwa animasi merupakan suatu
media yang lahir dari dua konvensi atau disiplin, yaitu film clan gambar. Untuk
dapat mengerti clan memakai teknik animasi, kedua konvensi tersebut harus
dipahami dan dimengerti.
Film, biasa dipakai untuk merekam suatu
keadaan, atau mengemukakan sesuatu. Film dipakai untuk memenuhi suatu kebutuhan
umum, yaitu mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan atau kenyataan. Karena
keunikan dimensinya, clan karena sifat hiburannya, film telah diterima sebagai
salah satu media audio visual yang paling popular dan digemari. Karena itu juga
dianggap sebagai media yang paling efektif.
Untuk dapat mempergunakan media film ada dua
masalah pokok yang harus dihadapi, yaitu masalah teknis film clan masalah
teknik mengemukakan sesuatu denga film atau biasa disebut teknik presentasi.
Demikian juga dengan hal yang harus diketahui di dalam film animasi, yaitu
masalah teknik animasi, dan masalah teknik mengkomunikasikan sesuatu dengan
teknik animasi. Sering perkataan teknik berkomunikasi lebih akrab dikatakan
seni berkomunikasi.
Di dalam kenyataannya memang hal ini sangat
erat hubungannya dengan berbagai bidang kegiatan seni, baik visual maupun
verbal atau teateral. Bagi seorang perencana komunikasi, kegiatan ini sangat
penting dimengerti. Seorang pembuat film akan mengahadapi masalah teknik
membuat film dan seni membuat film.
Semua hal yang tertulis di dalam pembahasan
ini, bukanlah suatu batasan, melainkan suatu cara melihat dan ringkasan
permasalahan yang harus dikembangkan.
Asal Mula Teknik Film Animasi
Keinginan manusia untuk membuat gambar atau
santiran yang hidup dan bergerak sebagai
pantara dari pengungkapan mereka,
merupakan perwujudan dari bentuk dasar animasi yang hidup berkembang. Secara
umum animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan, menggerakkan benda mati;
Suatu benda mati diberikan dorongan kekuatan, semangat dan emosi untuk menjadi
hidup dan bergerak, atau hanya berkesan hidup.
Sebenarnya, sejak jaman dulu, manusia telah
mencoba menganimasi gerak gambar binatang mereka, seperti yang ditemukan oleh
para ahli purbakala di gua Lascaux Spanyol Utara, sudah berumur dua ratus ribu
tahun lebih; Mereka mencoba untuk menangkap gerak cepat lari binatang, seperti
celeng,bison atau kuda, digambarkannya dengan delapan kaki dalam posisi yang
berbeda dan bertumpuk (Hallas and Manvell 1973:23).
Orang Mesir kuno menghidupkan gambar mereka
dengan urutan gambar-gambar para pegulat yang sedang bergumul, sebagai dekorasi
dinding. Dibuat sekitar tahun 2000 sebelum Masehi (Thomas 1958:8)
Lukisan Jepang kuno memperlihatkan suatu alur
cerita yang hidup, dengan menggelarkan gulungan lukisan, dibuat pada masa
Heian(794-1192) (ensiklopedi Americana volume 19, 1976). Kemudian muncul mainan
yang disebut Thaumatrope sekitar abad ke 19 di Eropa, berupa lembaran cakram
karton tebal, bergambar burung dalam sangkar, yang kedua sisi kiri kanannya
diikat seutas tali, bila dipilin dengan tangan akan memberikan santir gambar
burung itu bergerak (Laybourne 1978:18).
Hingga di tahun 1880-an, Jean Marey
menggunakan alat potret beruntun merekam secara terus menerus gerak terbang
burung, berbagai kegiatan manusia dan binatang lainnya. Sebuah alat yang
menjadi cikal bakal kamera film hidup yang berkembang sampai saat ini. Dan di
tahun 1892, Emile Reynauld mengembangkan mainan gambar animasi ayng disebut
Praxinoscope, berupa rangkaian ratusan gambar animasi yang diputar dan
diproyeksikan pada sebuah cermin menjadi suatu gerak film, sebuah alat cikal
bakal proyektor pada bioskop (Laybourne 1978:23).
Kedua pemula pembuat film bioskop, berasal
dari Perancis ini,dianggapsebagai pembuka awal dari perkembangan teknik film
animasi(Ensiklopedi AmericanavoLV1,1976:740)
Sepuluh tahun kemudian setelah film hidup maju
dengan pesat-nya di akhir abad ke 19. Di tahun 1908, Emile Cohl pemula dari
Perancis membuat film animasi sederhana berupa figure batang korek api.
Rangkaian gambar-gambar blabar hitam(black-line) dibuat di atas lembaran putih,
dipotret dengan film negative sehingga yang terlihat figur menjadi putih dan
latar belakang menjadi hitam.
Sedangkan di Amerika Serikat Winsor McCay
(lihat gambar disamping) membuat film animasi “Gertie the Dinosaur” pada tahun
1909. Figur digambar blabar hitam dengan latar belakang putih. Menyusul di
tahun-tahun berikutnya para animator Amerika mulai mengembangkan teknik film
animasi di sekitar tahun 1913 sampai pada awal tahun 1920-an; Max Fleischer
mengembangkan “Ko Ko The Clown” dan Pat Sullivan membuat “Felix The Cat”.
Rangkaian gambar-gambar dibuat sesederhana mungkin, di mana figure digambar
blabar hitam atau bayangan hitam bersatu dengan latar belakang blabar dasar
hitam atau dibuat sebaliknya. McCay membuat rumusan film dengan perhitungan
waktu, 16 kali gambar dalam tiap detik gerakan.
Fleischer dan Sullivan telah memanfaatkan
teknik animasi sell, yaitu lembaran tembus pandang dari bahan seluloid
(celluloid) yang disebut “cell”. Pemula lainnya di Jerman, Lotte Reineger, di
tahun 1919 mengembangkan film animasi bayangan, dan Bertosch dari Perancis, di
tahun 1930 membuat percobaan film animasi potongan dengan figure yang berasal
dari potongan-potongan kayu. Gambar berikut adalah tokoh “Gertie The
Dinosaurs”, dan “Felix the Cat”
George Pal memulai menggunakan boneka sebagai
figure dalam film animasi pendeknya, pada tahun 1934 di Belanda. Dan Alexsander
Ptushko dari Rusia membuat film animasi boneka panjang “The New Gulliver” di
tahun 1935.
Di tahun 1935 Len Lye dari Canada, memulai
menggambar langsung pada film setelah memasuki pembaharuan dalam film berwarna
melalui film”Colour of Box”. Perkembangan Teknik film animasi yang terpenting,
yaitu di sekitar tahun 1930-an. Dimana muncul film animasi bersuara yang
dirintis oleh Walt Disney dari Amerika Serikat, melalui film”Mickey Mouse”,
“Donald Duck” dan ” Silly Symphony” yang dibuat selama tahun 1928 sampai 1940.
Pada tahun 1931 Disney membuat film animasi
warna pertama dalam filmnya “Flower and Trees”. Dan film animasi kartun panjang
pertama dibuat Disney pada tahun 1938, yaitu film “Snow White and Seven
Dwarfs”.
Demikian asal mula perkembangan teknik film
animasi yang terus berkembang dengan gaya dan ciri khas masing-masing pembuat
di berbagai Negara di eropa, di Amerika dan merembet sampai negaranegara di
Asia. Terutama di Jepang, film kartun berkembang cukup pesat di sana, hingga
pada dekade tahun ini menguasai pasaran film animasi kartun di sini dengan ciri
dan gayanya yang khas.
Sikap Asas Film Animasi
Film animasi berasal dari dua disiplin, yaitu
film yang berakar pada dunia fotografi dan animasi yang berakar pada dunia
gambar. Kata film berasal dari bahasa inggris yang telah di Indonesiakan,
maknanya dapat kita lihat pada kamus umum Bahasa Indonesia:
“1 barang tipis seperti selaput yang dibuat
dari seluloid empat gambar potret negative (yang akan dibuat potret atau
dimainkan dalam bioskop); 2 lakon (cerita) gambar hidup;” (Poerwadarminfa 1984)
Secara mendasar pengertian film yang
menyeluruh sulit dijelaskan. Baru dapat diartikan kalau dilihat dari
konteksnya; misalnya dipakai untuk potret negatif atau plat cetak, film
mengandung pengertian suatu lembaran pita seluloid yang diproses secara kimia
sebelum dapat dilihat hasilnya; atau yang berhubungan dengan cerita atau lakon,
film mengandung pengertian sebagai gambar hidup atau rangkaian gambar-gambar
yang bergerak menjadi suatu alur cerita yang ditonton orang, bentuk film yang
mengandung unsur dasar cahaya, suara dan waktu.
Sedangkan pengertian animasi secara khusus
dapat kita simak pada ensiklopedi “Americana”:
“Animated, a motion picture consisting of
series of invidual hand-drawn sketches, in which the positions or gestures of
the figures are varied slightly from one sketch to another. Generally, the
series is film and, when projected on screen, suggest that figures are moving”
(Encyclopedia Americana vol. V1,1976).
Teknik film animasi, sperti halnya film hidup,
dimungkinkan adanya perhitungan keceaptan film yang berjalan berurutan antara
18 sampai 24 gambar tiap detiknya.
Gambar yang diproyeksikan ke layar sebetulnya
tidak bergerak, yang terlihat adalah gerakan semu, terjadi pada indra kita
akibat perubahan kecil dari satu gambar ke gambar yang lain, adanaya suatu
fenomena yang terjadi pada waktu kita melihat, disebut Persistence of Vision,
sehingga menghasilkan suatu ilusi gerak dari pandangan kita.
Berbeda dengan film hidup, gambar diambil dari
pemotretan obyek yang bergerak, lalu dianalisis satu persatu menjadi beberapa
gambar diam pada tiap bingkai pita seluloid.
Sedangkan film animasi, gerak gambar
diciptakan dengan menganalisis gambar per gambar atau kerangka demi kerangka
oleh animator, lalu direkam gambar demi gambar atau gerak demi gerak dengan menggunakan
kamera stop-frame, kamera yang memakai alat mesin penggerak frame by frame,
yaitu alat penggerak pita seluloid bingkai per bingkai, dengan perhitungan
waktu untuk tiap satu detik dibutuhkan 24 bukaan bingkai kamera untuk merekam
gambar, gerak ke pita seluloid.
Beberapa Jenis Teknik Film Animasi
Berdasarkan materi atau bahan dasar obyek
animasi yang dipakai, secara umum jenis teknik film animasi digolongkan dua
bagian besar, film animasi dwi-matra (flat animation) dan film animasi
trimatra(object animation).
Film animasi Dwi-matra (flat animation)
Jenis film animasi ini seluruhnya menggunakan
bahan papar yang dapat digambar di atas permukaannya. Disebut juga jenis film
animasi gambar, sebab hamper semua obyek animasinya melalui runtun kerja gambar.
Semua runtun kerja jenis film animasi ini dikerjakan di atas bidang datar atau
papar.
Beberapa jenis film animasi dwi-matra adalah:
a. Film animasi sel(Cel Technique)
Jenis film animasi ini merupakan teknik dasar
dari film animasi kartun (cartoon animation). Teknik animasi ini memanfaatkan
serangkaian gambar yang dibuat di atas lembaran plastic tembus pandang, disebut
sel.
Figur animasi digambar sendiri-sendiri di atas
sel untuk tiap perubahan gambar yang bergerak, selain itu ada bagian yang diam,
yaitu latar belakang (background), dibuat untuk tiap adegan, digambar memanjang
lebih besar daripada lembaran sel.
Lembaran sel dan latar diberi lobang pada
salah satu sisinya, untuk dudukan standar page pada meja animator sewaktu di
gambar, dan meja dudukan sewaktu dipotret.
b. Penggambaran langsung pada film
Tidak seperti pada film animasi lainnya, jenis
film animasi ini menggunakan teknik penggambaran obyek animasi dibuat langsung
pada pita seluloid baik positif atau negative, tanpa melalui runtun pemotretan
kamera stop frame, untuk suatu kebutuhan karya seni yang bersifat pengungkapan.
Atau yang bersifat percobaan, mencari sesuatu yang baru.
Film Animasi Tri-matra (Object Animation)
Secara keseluruhan, jenis film animasi
tri-matra menggunakan teknik runtun kerja yang sama dengan jenis film animasi
dwi-matra, bedanya obyek animasi yang dipakai dalam wujud tri-matra. Dengan
memperhitungkan karakter obyek animasi, sifat bahan yang dipakai, waktu, cahaya
dan ruang.
Untuk mengerakkan benda tri-matra, walaupun
itu mungkin, tapi cukup sulit untuk melaksanakannya, karena sifat bahan yang
dipakai mempunyai ruang gerak yang terbatas. Tidak seperti jenis., film animasi
gambar, bebas melakukanberbagai gerakan yang diinginkan.
Berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan,
termasuk dalam jenis film animasi ini adalah :
a. Film Animasi Boneka (Puppet Animation)
Obyek animasi yang dipakai dalam jenis film
animasi ini adalah boneka dan figur lainnya, merupakan penyederhanaan dari
bentuk alam benda yang ada, terbuat dari bahan-bahan yang mempunyai sifat
lentuk (plastik) dan mudah untuk digerakkan sewaktu melakukan pemotretan
bingkai per bingkai, seperti bahan kayu yang mudah ditatah atau diukir, kain,
kertas, lilin, tanah lempung dan lain-lain, untuk dapat menciptakan karakter
yang tidak kaku dan terlalu sederhana.
b. Film Animasi Model
Obyek animasi tri-matra dalam jenis film ini
berupa macammacam bentuk animasi ayng bukan boneka dan sejenisnya, seperti
bentuk-bentuk abstark; balok, bola, prisma, piramida, silinder, kerucut dan
lain-lain. Atau bentuk model, percontohan bentuk dari ukuran sebenarnya,
seperti bentuk molekul dalam senyawa kimia, bola bumi.
Bentuk obyek animasi sederhana, penggunaannya
pun tidak terlalu rumit dan tidak banyak membutuhkan gerak, bahan yang dipakai
terdiri dari kayu, plastic keras dan bahan keras lainnya yang sesuai denga
sifat karakter materi yang dimiliki, tetapi tidak berarti bahan lentuk tidak
dipakai.
Disebut juga film animasi non-figur, karena
keseluruhan cerita tidak membutuhkan tokoh atau figure lainnya. Jenis film
Teknik yang memanfaatkan lembaran sel merupakan suatu pertimbangan penghematan
gambar, dengan memisahkan bagian dari obyek animasi yang bergerak, dibuat
beberapa gambar sesuai kebutuhan; dan bagian yang tidak bergerak, cukup dibuat
sekali saja.
c. Film Animasi Potongan (Cut-out Animation)
Jenis film animasi ini, termasuk penggunaan
teknik yang sederhana dan mudah. Figur atau obyek animasi dirancang, digambar
pada lembaran kertas lalu dipotong sesuai dengan bentuk yang telah dibuat, dan
diletakkan pada sebuah bidang datar sebagai latar belakangnya. Pemotretan
dilakukan dengan menganalisis langsung tiap gerakan dengan tangan, sesuai
denagn tuntutan cerita.
Dengan teknik yang sederhana, gerak figur atau
obyek animasi menjadi terbatas sehingga karakternyapun terbatas pula. Karakter
figur dibuat terpisah, biasanya, terdiri dari tujuh bagian yang berbeda;
kepala, leher, badan, dua tangan dan dua kaki. Untuk menggerakkan dan
menghidupkan karakter, pemisahan itu bias disesuaikan dengan tuntutan cerita,
bisa dibuat kurang dari bagian tadi atau lebih.
d. Film Animasi Bayangan (Silhoutte Animation)
Seperti halnya pertunjukan wayang kulit, jenis
film animasi ini menggunakan cara yang hampir sama, figur atau obyek animasi
berupa bayangan dengan latar belakang yang terang, karena pencahayaannya berada
di belakang layer.
Teknik yang dipakai sama dengan film animasi
potongan, yaitu figur digambar lalu dipotong sesuai dengan bentuk yang digambar
dan diletakkan pada latar di meja dudukan kamera untuk dipotret. Bedanya di
sini, kertas yang dipakai tidak seperti animasi potongan, bahan kertas berwarna
atau diberi warna sesuai dengan kebutuhan, sedangkan film animasi bayangan
seluruhnya menggunakan bahan kertas berwarna gelap atau warna hitam, baik itu
figur atau obyek animasi lainnya.
e. Film Animasi Kolase (Collage Animation)
Yang selalu berhubungan dengan jenis film
animasi ini adalah sebuah teknik yang bebas mengembangkan keinginan kita untuk
menggerakkan obyek animasi semaunya di meja dudukan kamera. Teknik cukup
sederhana dan mudah dengan beberapa bahan yang bisa dipakai; potongan Koran,
potret, gambar-gambar, huruf atau penggabungan dari semuanya. Gambar dan
berbagai bahan yang dipakai, disusun sedemikian rupa lalu dirubah secara berangsurangsur
menjadi bentuk susunan baru, dimana tiap perubahan penempelan dipotret dengan
kamera menjadi suatu bentuk film animasi yang bebas.
Perkembangan suatu perusahaan, diagram suatu
jaringan dalam tubuh organisme, pembuatan credit title dalam sebuah film cerita
dan lain sebagainya.
5. Penggunaan Film Animasi
Penggunaan film animasi sebagai suatu bentuk
pantara rupa rungu (audio visual medium), cukup berperan penting dalam
menyebarkan pesan atau gagasan yang ingin disampaikan ke masyarakat luas. Film
animasi dipakai pada:
1. Televisi komersial; Film animasi digunakan
dengan tujuan komersial, seperti film Wan pada televise, sebagai sisipan di
antara acara-acara program televise, berupa pesan-pesan pendek kepada pirsawan
dan sebagai film hiburan.
2. Bioskop; Film animasi bisa sebagai film
cerita panjang, film cerita pendek, dan film sisipan untuk Man pada bioskop.
3. Pelayanan Pemerintah; Film animasi
digunakan sebagai film propaganda, film penerangan dan pendidikan.
4. Perusahaan; film animasi digunakan sebagai
film hubungan masyarakat (public relations) seperti: film penerangan, film
pendidikan dan film propaganda atau film Man pengenalan produk.
Jenis-jenis Animasi
Animasi yang dulunya mempunyai prinsip yang
sederhana, sekarang telah berkembang menjadi beberapa jenis, yaitu:
Animasi 2D, Animasi 3D, Animasi tanah Hat
(Clay Animation), Animasi Jepang (Anime).
a. Animasi 2D (2 Dimensi)
Animasi ini yang paling akrab dengan
keseharian kita. Biasa juga disebut dengan film kartun. Kartun sendiri berasal
dari kata Cartoon, yang artinya gambar yang lucu. Memang, film kartun itu
kebanyakan film yang lucu. Contohnya banyak sekali, baik yang di TV maupun di
Bioskop. Misalnya: Looney Tunes, Pink Panther, Tom and Jerry, Scooby Doo,
Doraemon, Mulan, Lion King, Brother Bear, Spirit, dan banyak lagi. Meski yang
populer kebanyakan film Disney, namun bukan Walt Disney sebagai bapak animasi
kartun. Contoh lainnya adalah Felix The Cat, si kucing hitam. Umur si kucing
itu sudah lumayan tua, dia diciptakan oleh Otto Messmer pada tahun 1919. Namun
sayang, karena distribusi yang kurang baik, jadi kita sukar untuk menemukan
film-filmnya. Bandingkan dengan Walt Disney yang sampai sekarang masih ada
misalnya Snow White and The Seven Dwarfs (1937) dan Pinocchio (1940).
b. Animasi 3D (3 Dimensi)
Perkembangan teknologi dan komputer membuat
teknik pembuatan animasi 3D semakin berkembang dan maju pesat. Animasi 3D
adalah pengembangan dari animasi 2D. Dengan animasi 3D, karakter yang
diperlihatkan semakin hidup dan nyata, mendekati wujud manusia aslinya.
Semenjak Toy Story buatan Disney (Pixar Studio), maka berlombalombalah studio
film dunia memproduksi film sejenis. Bermunculanlah, Bugs Life, AntZ,
Dinosaurs, Final Fantasy, Toy Story 2, Monster Inc., hingga Finding Nemo, The
Incredible, Shark Tale. Cars, Valian. Kesemuanya itu biasa juga disebut dengan
animasi 3D atau CGI (Computer Generated Imagery).
c. Animasi Tanah Liat (Clay Animation)
Kata orang, meskipun sekarang sudah jamannya
Pizza dan Bistik, namun terkadang kita juga masih kangen dengan masakan
tradisional seperti sayur asem. Ungkapan tersebut cocok buat animasi Clay
Animation.
Jenis ini yang paling jarang kita dengar dan
temukan diantara jenis lainnya. Padahal teknik animasi ini bukan termasuk
teknik baru seperti pada saat Toy Story membuka era baru animasi 3D. Bahkan,
boleh dibilang nenek moyangnya animasi. Karena animasi pertama dalam bentuk
CIayAnimation. Meski namanya clay (tanah liat), yang dipakai bukanlah tanah
liat biasa. Animasi ini memakai plasticin, bahan lentur seperti permen karet
yang ditemukan pada tahun 1897. Tokoh-tokoh dalam animasi Clay dibuat dengan
memakai rangka khusus untuk kerangka tubuhnya, lalu kerangka tersebut ditutup
dengan plasficine sesuai bentuk tokoh yang ingin dibuat. Bagian-bagian tubuh
kerangka ini, seperti kepala, tangan, kaki, disa dilepas dan dipasang lagi.
Setelah tokoh-tokohnya siap, lalu difoto gerakan per gerakan. Foto-foto
tersebut lalu digabung menjadi gambar yang bisa bergerak seperti yang kita
tonton di film. Animasi Clay termasuk salah satu jenis dari Stop-motion
picture. Film Animasi Clay Pertama dirilis bulan Februari 1908 berjudul, A
Sculptors Welsh Rarebit Nightmare. Untuk beberapa waktu yang lalu juga, beredar
film clay yang berjudul Chicken Run.
d. Animasi Jepang (Anime)
Film-film yang dibahas diatas adalah
kebanyakan buatan Amerika dan Eropa. Namun, Jepang pun tak kalah soal animasi.
Jepang sudah banyak memproduksi anime (sebutan untuk animasi Jepang). Berbeda
dengan animasi Amerika, anime Jepang tidak semua diperuntukkan untuk anak-anak,
bahkan ada yang khusus dewasa.
Bicara tentang anime, ada tokoh legendaris,
yaitu Dr. Osamu Tezuka. Beliau menciptakan Tetsuwan Atom atau lebih dikenal
dengan Astro Boy. Seperti film animasi Amerika atau Eropa, Anime juga terdiri
dari beberapa jenis, tapi yang membedakan bukan cara pembuatannya, melainkan
formatnya, yaitu serial televisi, OVA, dan film bioskop.
Software Pembuat Animasi
Di pasaran sekarang ini sudah banyak beredar
softwarwe pembuat animasi, baik itu 2D atau 3D. Untuk lebih jelasnya perhatikan
daftar dibawah ini yang disusun berdasarkan kriterianya.
Software Animasi 2 Dimensi:
Macromedia Flash, CoRETAS, Corel R.A.V.E.,
After Effects, Moho, CreaToon, ToonBoom, Autodesk Animaton (1990-an) dll
Software Animasi 3 Dimensi:
Maya, 3D Studio Max, Maxon Cinema 4 D,
LightWave, Softlmage, Poser, Motion Builder, Hash Animation Master, Wings 3D,
Carrara, Infini-D, Canoma d
Perkembangan Animasi Di Indonesia
Bagaimana dengan perkembangan Animasi di
Indonesia sendiri? Pada tahun 1980-an, ada film animasi produk Indonesia yang
jadi serial Televisi yaitu si Huma yang menjadi favorit anak-anak pada masa
itu. Tahun 2004, merupakan sejarah bagi per-Animasian Indonesia dengan
dibuatnya film cerita panjang animasi 3D pertama oleh Studio KasatMata Jogja
bekerja sama dengan Kelompok Visi Anak Bangsa Pimp. Garin Nugroho, membuat film
animasi 3D “Homeland” dengan sutradara Gangsar Waskito.