About Me

Rabu, 20 Februari 2013

sejarah ilmu pengetahuan

1.7. Sejarah Singkat Lahirnya Ilmu Pengetahuan

 BY : Ade dwi yantoro

Pada bagian ini, saya mengajak Anda selintas melihat  sejarah lahirnya Ilmu Pengetahuan.
Ketika  berbicara mengenai Ilmu Pengetahuan,  maka kita merujuk pada Ilmu Pengetahuan Barat, bukan Timur semisal Tiongkok,  karena memiliki karakteristik  berbeda. Ilmu Pengetahuan Barat inilah, misalnya  Ilmu Kedokteran Barat (dan bukan Kedokteran Timur) yang saat ini diakui dunia ilmiah.
Dan ketika berbicara tentang Ilmu Pengetahuan Barat, maka  pembahasan kita cenderung  berawal dari zaman Yunani Kuno, ketika sejumlah kisah mitos lahir memenuhi keingintahuan manusia.
Saya membangun blog tersendiri terkait dengan Sejarah Filsafat Barat yang dapat Anda kunjungi dengan meng-klik di sini. Namun, secara ringkas, bisa saya urai kisah berikut ini:

1. Mitologi
Didorong naluri ingin tahunya, ketika manusia melihat segala  sesuatu, bertanyalah  dia,  “Kenapa begini? Kenapa begitu?”
Ada beberapa pertanyaan yang bisa dijawab. Ada juga yang tidak bisa mereka jawab.
Untuk yang mereka tidak menemukan jawabannya, manusia pada masa itu  menciptakan kisah-kisah mitos. Sehingga, untuk sementara, keingintahuan itu terpenuhi.
*
Kenapa ada hujan dan petir? Oh karena ada Dewa Petir
Kenapa tiba musim semi? Karena Dewi Musim Semi sedang hadir di sini.
Kisah ini diteruskan dari generasi ke generasi dan akhirnya  diterima begitu saja sebagai suatu kebenaran.
Hingga tibalah suatu saat di mana  sejumlah orang tidak lagi  percaya terhadap kisah-kisah mitos ini.  Mereka bersikap kritis. Mereka tidak mudah percaya. Mereka sangat mengagungkan rasionya. Bagi mereka, kisah-kisah seperti itu sungguh tidak masul akal.
Mereka mencari dan mencintai kebijaksanaan dalam oleh fikir:  Filosofia.

2. Filsafat
Filosofia, kaum filsuf, yang mencintai kebijaksanaan membawa cara berpikir baru: Filsafat.
Awalnya karena yang menggelitik keingintahuan manusia adalah segala apa yang tertangkap inderanya dari  semesta di sekitarnya, maka Filsafat Alam lahir terlebih dahulu.
Darimanakah asal kehidupan?
Ada filsuf yang menyatakan asal kehidupan dari tanah. Filsuf yang lain berfikir, bukan tanah melainkan air,  karena ketika tanah kering ditetesi hujan  lahirlah kehidupan baru.
Apa pun jawaban dari keingintahuannya, para Filsuf lebih mempercayai rasionya ketimbang kisah dewa dewi.
Baru belakangan, ketika manusia menyadari ada masalah dalam hubungan antarmanusia, maka Filsafat Manusia terlahir. Sejarah mencatat, tokohnya antara lain Socrates, yang memiliki murid bernama Plato. Dan kelak Plato menjadi guru Aristoteles.

3. Teologi
Zaman Yunani berganti menjadi Romawi.
Adalah Kaisar Constantin pemimpin Roma pada masa itu memberi sabda menjadikan Kristiani sebagai agama resmi kekaisaran. Dan kemudian Tahta Suci menjadi pusat penilai kebenaran, dengan ajaran Kristiani sebagai dogma.
Kisah dewa-dewa atau Gods berganti dengan Tuhan atau God tanpa “s”.
Tahta Suci memaknai Kitab Suci dan masyarakat awam terlarang memaknai segala sesuatu yang tidak direstui Tahta Suci.
Tibalah Zaman Kegelapan, the Dark Age, membuat tokoh semisal Leonardo DaVinci menyembunyikan ide dan gagasannya di balik karya seni ciptaannya, khawatir disabda “kafir” oleh Tahta Suci.
Maka, sejarah pun mencatat adanya suatu massa ketika kebebasan berfikir di Zaman Yunani Kuno terkungkung oleh titah Tahta Suci.

4. Ilmu Pengetahuan
Hingga tiba suatu zaman yang disebut Renaisaince: rindu kembali pada suatu masa di mana kebebasan berpikir rasio manusia begitu diagungkan. Mereka ingin kembali ke Zaman Yunani Kuno.
Awalnya adalah gerakan budaya. Bangunan, lukisan, dan karya-karya seni Yunani dihadirkan kembali; rindu pada Zaman Yunani dulu.
Namun, belakangan, bukan semata karya seni, melainkan juga kebebasan dan keliaran berpikir para Filsuf Yunani Kuno pun didamba oleh mereka.
Ilmu Pengetahuan Modern  mulai mencari dan mendapatkan bentuknya.
Abad Pencerahan tiba!
Sebagaimana Filsafat Alam yang terlahir lebih dahulu daripada Filsafat Sosial, maka Ilmu-ilmu Alam lahir lebih dahulu daripada Ilmu-ilmu Sosial.
Pusat kebudayaan kini bergeser ke Wina. Sebuah kota perdagangan yang menjadi jantung dunia pada masa itu.
Dan adalah sekelompok orang yang senang berkumpul dan berdiskusi, mencoba membedakan hadirnya “jenis pengetahuan baru” yang berbeda dengan Mitologi, Filsafat, atau Teologi itu. Jenis pengetahuan “baru” ini memiliki kriteria dan tata cara/metodanya sendiri, yang kemudian disebut jalan ilmiah: metoda saintifik.

0 komentar:

Postingan Populer

Popular Posts

Recent Posts

Recent Comments

Total Visitor

Blogger news

Blogger templates

Games Topic

Popular Games

Update templates

Recent Templates

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Followers

Cari Blog Ini

Label

New Tutorial

 

Postingan Populer

New Story of My Life

Follow Us With Facebook

Copyright© 2011 multimet comet | Template Blogger Designer by : Utta' |
Template Name | Uniqx Transparent : Version 1.0 | Zero-Nine.Net